PERTAMBANGAN BATUBARA

PERTAMBANGAN BATUBARA
Pekerjaan pertambangan meliputi:
  1. Desain perencanaan tambang & lay out
  2. Stripping: Pembukaan lahan, pengupasan top soil, penumpukan top soil, over burden drilling &
  3. blasting, pengupasan over burden & over burden dumping and re-contouring.
  4. Produksi: Drilling & blasting, transportasi dari pit ke stockpile, transportasi dari stockpile ke fasilitas pemprosesan (Crushing, screening, washing) & pemindahan/pemuatan ke tongkang/kapal
  5. (barges/ships)
  6. Rehabilitasi: Memindahkan topsoil dari penumpukan topsoil ke area rehabilitasi, spreading & re-
  7. contouring dari topsoil & revegetasi dari topsoil.
Aspek Lingkungan & K3 Penambangan Batubara:
A. Pengelolaan Limbah Padat & Limbah B3
Perusahaan harus mengidentifikasi & mendaftar semua limbah (padat & B3) yang ada di area kerja (ex: oli bekas & aki bekas), setelah itu dilakukan evaluasi resiko setiap jenis limbah B3 dan dibuat SOP ( yang memenuhi semua syarat hukum, peraturan perundangan yang berlaku & peraturan perusahaan) untuk mengendalikan limbah B3 yang ada.
Semua limbah B3 harus disimpan dalam areal yang memiliki tanggul (bunding) atau dalam tempat yang aman. Areal harus memenuhi persyaratan desain yang ditetapkan & diberikan identifikasi khusus.

Hal yang perlu diperhatikan:
  • Aki bekas (Lead Acid Battery), harus dikirim ke pengumpul aki yang bersertifikat (memiliki izin & diakui)
  • Dilarang membuang aki bekas on-site
  • Sebelum dikirim, air asam dalam aki harus dikeluarkan, lalu dinetralisir dan diencerkan dengan air sebelum dibuang ke settling pond
  • Baterei jenis lain (nickel cadmium) bias dibuang di tempat sampah yang berlabel B3
  • Semua limbah B3 harus dibuang di daerah yang telah diberi izin & tidak boleh dibakar.
Penanganan limbah karet:
  • Ban bekas tidak termasuk limbah B3 tetapi diperlakukan khusus, bisa dibuang di disposal
  • Sedangkan karet bekas tidak boleh dibakar
  • Conveyor belt & hydrolic hose bekas harus diperlakukan khusus dengan dipilah mana yang mengandung oli atau material B3 lain, harus dibersihkan dulu sebelum dibuang ke disposal
B. Pengelolaan Acid Mine Drainage (AMD)
AMD umumnya muncul dari batuan yang mengandung pyrite, yg jika terekspos O2 (udara) saat penambangan maka akan teroksidasi membentuk asam sulfat. Jika ada curah hujan yang cukup maka asam akan menimbulkan timbunan dalam bentuk lindi (leachate). Proses tersebut dinamakan AMD.
Strategi komprehensif mengendalikan AMD:
  1. Pengelompokan batuan berdasarkan potensi asamnya, dengan tes NAG (Net Acid Generation) yang akan menghasilkan klasifikasi:
          NAF (Non Acid Forming)
          PAF (Potencially Acid Forming)
     2.  Penanganan selektif batuan sisa oleh operator penambangan, batuan PAF ditempatkan di tengah 
          tumpukan dan NAF di sekeliling tumpukan.
     3.  Menutup/isolasi batuan PAF di dalam disposal (waste dump) untuk meminimasi masuknya O2 ke  
          dalam disposal dan mengurangi pembentukan asam.

Untuk mencegah timbulnya AMD atau danau dengan pH rendah, tidak boleh terjadi genangan air 1 pit yang lama jika ada batubara yang terbuka (exposed). Batubara yang terbuka harus ditutup dengan topsoil atau material OB sebelum pit digenangi air.

C. Pengelolaan Limbah Cair
Pengelolaan limbah cair seperti Pit wastewater, mine tailing dam biasa dilakukan melalui settling pond. Sebuah settling pond adl kolam yang digunakan utk mengendapkan Lumpur & sisa asam yg lolos dr proses netralisai AMD.
Spesifikasi Settling Pond

Parameter
Tipe Kolam
Aerobic low rate
Aerobic high rate
Aerobic maturation facultative
Aerobic anaerobic
Aerobic pond
Aerated lagoon
Aliran air
Intermittent-campuran
Intermittent-campuran
Intermittent-campuran
Lapisan permukaan campuran

Tercampur penuh

Luas (Acre)
< 10
0,5 – 2
2 – 10
2 – 10
0,5 – 2
2 – 10
Waktu detensi (hari)
10-40
4-6
5-20
5-30
20-50
3-10
Kedalaman (feet)
3-4
1-1,5
3-5
4-8
8-16
6-20
PH
6,5-10,5
6,5-10,5
6,5-10,5
6,5-8,5
6,5-7,2
6,5-8
Suhu (C)
0-30
5-30
0-30
0-50
6-50
0-30

No comments:

Post a Comment