PERTAMBANGAN BATUBARA
Pekerjaan pertambangan meliputi:
- Desain perencanaan tambang & lay out
- Stripping: Pembukaan lahan, pengupasan top soil, penumpukan top soil, over burden drilling &
- blasting, pengupasan over burden & over burden dumping and re-contouring.
- Produksi: Drilling & blasting, transportasi dari pit ke stockpile, transportasi dari stockpile ke fasilitas pemprosesan (Crushing, screening, washing) & pemindahan/pemuatan ke tongkang/kapal
- (barges/ships)
- Rehabilitasi: Memindahkan topsoil dari penumpukan topsoil ke area rehabilitasi, spreading & re-
- contouring dari topsoil & revegetasi dari topsoil.
Aspek Lingkungan & K3 Penambangan Batubara:
A. Pengelolaan
Limbah Padat & Limbah B3
Perusahaan harus mengidentifikasi
& mendaftar semua limbah (padat & B3) yang ada di area kerja
(ex: oli bekas & aki bekas), setelah itu dilakukan evaluasi resiko
setiap jenis limbah B3 dan dibuat SOP ( yang memenuhi semua
syarat hukum, peraturan perundangan yang berlaku & peraturan perusahaan) untuk
mengendalikan limbah B3 yang ada.
Semua limbah B3 harus
disimpan dalam areal yang memiliki tanggul (bunding) atau
dalam tempat yang aman. Areal harus memenuhi persyaratan desain yang ditetapkan
& diberikan identifikasi khusus.
Hal yang perlu
diperhatikan:
- Aki bekas (Lead Acid Battery), harus dikirim ke pengumpul aki yang bersertifikat (memiliki izin & diakui)
- Dilarang membuang aki bekas on-site
- Sebelum dikirim, air asam dalam aki harus dikeluarkan, lalu dinetralisir dan diencerkan dengan air sebelum dibuang ke settling pond
- Baterei jenis lain (nickel cadmium) bias dibuang di tempat sampah yang berlabel B3
- Semua limbah B3 harus dibuang di daerah yang telah diberi izin & tidak boleh dibakar.
Penanganan limbah karet:
- Ban bekas tidak termasuk limbah B3 tetapi diperlakukan khusus, bisa dibuang di disposal
- Sedangkan karet bekas tidak boleh dibakar
- Conveyor belt & hydrolic hose bekas harus diperlakukan khusus dengan dipilah mana yang mengandung oli atau material B3 lain, harus dibersihkan dulu sebelum dibuang ke disposal
B. Pengelolaan Acid Mine Drainage (AMD)
AMD umumnya muncul dari
batuan yang mengandung pyrite, yg jika terekspos O2 (udara) saat penambangan
maka akan teroksidasi membentuk asam sulfat. Jika ada curah hujan yang cukup
maka asam akan menimbulkan timbunan dalam bentuk lindi (leachate). Proses
tersebut dinamakan AMD.
Strategi komprehensif mengendalikan AMD:
- Pengelompokan batuan berdasarkan potensi asamnya, dengan tes NAG (Net Acid Generation) yang akan menghasilkan klasifikasi:
NAF (Non Acid Forming)
PAF (Potencially Acid Forming)
2. Penanganan selektif batuan sisa oleh operator
penambangan, batuan PAF ditempatkan di tengah
tumpukan dan NAF di sekeliling
tumpukan.
3. Menutup/isolasi batuan PAF di dalam disposal (waste
dump) untuk meminimasi masuknya O2 ke
dalam disposal dan mengurangi pembentukan
asam.
Untuk mencegah timbulnya AMD atau danau dengan pH
rendah, tidak boleh terjadi genangan air 1 pit yang lama jika ada batubara yang
terbuka (exposed). Batubara yang terbuka harus ditutup dengan topsoil atau
material OB sebelum pit digenangi air.
C. Pengelolaan Limbah Cair
Pengelolaan limbah cair
seperti Pit wastewater, mine tailing dam biasa dilakukan melalui settling pond.
Sebuah settling pond adl kolam yang digunakan utk mengendapkan Lumpur &
sisa asam yg lolos dr proses netralisai AMD.
Spesifikasi Settling Pond
Parameter
|
Tipe Kolam
|
|||||
Aerobic low rate
|
Aerobic high rate
|
Aerobic maturation facultative
|
Aerobic anaerobic
|
Aerobic pond
|
Aerated lagoon
|
|
Aliran air
|
Intermittent-campuran
|
Intermittent-campuran
|
Intermittent-campuran
|
Lapisan permukaan campuran
|
Tercampur penuh
|
|
Luas (
|
< 10
|
0,5 – 2
|
2 – 10
|
2 – 10
|
0,5 – 2
|
2 – 10
|
Waktu detensi (hari)
|
10-40
|
4-6
|
5-20
|
5-30
|
20-50
|
3-10
|
Kedalaman (feet)
|
3-4
|
1-1,5
|
3-5
|
4-8
|
8-16
|
6-20
|
PH
|
6,5-10,5
|
6,5-10,5
|
6,5-10,5
|
6,5-8,5
|
6,5-7,2
|
6,5-8
|
Suhu (C)
|
0-30
|
5-30
|
0-30
|
0-50
|
6-50
|
0-30
|
No comments:
Post a Comment