Mengelola Tanggung Jawab Sosial Lintas Batas

Dalam hal pengelolaan tanggung jawab, bisnis biasanya membuat beberapa usaha aktif untuk mengatasi tanggung jawab sosial. Perusahaan akan mengadopsi satu dari empat pendekatan berbeda terhadap tanggung jawab social.

a.Pendekatan terhadap tanggung jawab sosial
Dasar dari pendekatan ini adalah berupa kewajiban organisasi terhadap masyarakat yang terdapat dalam rentang dari tingkat terendah sampai tertinggi di bidang praktek tanggung jawab socsal. Ada 4 pendirian yang dapat diambil oleh organisasi dalam pendekatan kewajiban terhadap masyarakat, yaitu:

Sikap pandang menghalangi, yaitu biasanya organisasi melakukan sedikit mungkin untuk mengatasi masalah social dan lingkungan, umumnya berupa penolakan atau penghindaran tanggung jawab atas tindakan mereka. Contohnya ketika perusahaan Nestle dan Danone yang dituduh telah melanggar perjanjian internasional dengan mengendalikan pemasaran susu formula yang menggantikan air susu ibu, padahal Nestle telah menandatangani perjanjian untuk menekankan pentingnya peranan ibu menyususi.

Sikap pandang bertahan, dimana organisasi melakukan segala sesuatu yang dipersyaratkan secara hukum tetapi tidak lebih. Pendekatan ini sering dilakukan oleh perusahaan yang tidak simpati pada konsep tanggung jawab sosial. Contohnya adalah perusahaan Philip Morris, perusahaan ini mengikuti peraturan di Amerika Serikat dengan memasukkan peringatan pada perokok tentang produk mereka dan membatasi iklan di media, akan tetapi mereka mempromosikan besar-besaran produknya serta sedikit sekali memakai label peringatan kesehatan di beberapa negara di Afrika.

Sikap pandang akomodatif, dimana perusahaan yang memenuhi persyaratan hukum dan persyaratan etika tetapi juga akan melakukan lebih dari persyaratan ini dalam kasus tertentu.
Sikap pandang proaktif, dimana perusahaan sungguh-sungguh mendukung tanggung jawab social, mereka melihat diri mereka sebagai warga masyarakat dan secara proaktif mencari kesempatan untuk menyumbang.

b.Mengelola kesesuaian terhadap peraturan
Seperti yang dilihat bahwa ada celah bagi manajer yang gagal untuk mengadopsi standar etika tinggi dan bagi perusahaan untuk mengelak dari tanggung jawab hukumnya. Seharusnya mereka bisa memandang tanggung jawab social sama seperti mereka memandang strategi bisnis yang lain. Dengan memandang bahwa tanggung jawab social juga memerlukan perencanaan, pengambilan keputusan, pertimbangan dan evaluasi yang cermat. Dimana dalam pengelolaannya, tanggung jawab social harus sesuai dengan peraturan atau kesesuaian dengan hukum yang berlaku. Misalnya pimpinan eksekutif sumber daya manusia bertanggung jawab untuk menyesuaikan dengan hokum yang terkait dalam hal perekrutan, pembayaran, keselamatan dan kesehatan kerja.

Pengelolaan tanggung jawab harus memiliki kesesuaian dengan etika, yaitu dengan memberikan pelatihan mengenai etika dan menyusun panduan serta peraturan etika. Selain itu pengelolaan tanggung jawab tidak luput dari hal pemberian bantuan kemanusiaan. Seperti membangun pengolahan limbah sehingga masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai dapat terhindar dari bahayanya limbah beracun. Contoh paling nyata adalah ketika perusahaan Merck, mengembangkan obat untuk cacing hati pada anjing. Disaat yang sama mereka mengetahui bahwa obat ini juga dapat menyembuhkan penyakit yang umum dikenal dengan buta sungai akibat penyakit menular yang disebabkan oleh gigitan lalat hitam pada penduduk yang tinggal di sub sahara yang tergolong warga termiskin di dunia. Merck memutuskan untuk memberikan obat ini secara gratis bagi mereka, dan sejak tahun 1987 telah menyumbangkan lebih dari 250 juta dos obat kepada kira-kira 30 juta orang Afrika di sub sahara.

c.Dimensi informal tanggung jawab sosial
Selain perlunya peraturan formal dalam pengelolaan tanggung jawab social, diperlukan juga adanya dimensi informal dari perusahaan Yaitu pada prakteknya hal ini ditunjukkan oleh kepemimpinan dan budaya organisasi didalam perusahaan. Serta bagaimana organisasi merespon praktek Wistle Blowing yg terjadi dalam oganisasi nya sering menjadi indikasi sikap pandang organisasi terhadap tanggung jawab sosial.

d.Mengevaluasi tanggung jawab sosial
Untuk melihat keefektifitasan dari pelaksanaan tanggung jawab sosial, perushaan perlu melakukan evaluasi, dan umumnya dilakukan secara formal. Yaitu dengan rutin melakukan audit sosial perusahaan, yang merupakan analisa formal dan teliti mengenai efektifitas kinerja sosial perusahaan.

1. Etika didefenisikan sebagai kepercayaan individu tentang apakah keputusan, perilaku, atau tindakan tertentu benar atau salah. Karena itu apa yang menentukan perilaku etis berbeda bagi satu orang dengan yang lainnya. Etika seorang individu ditentukan oleh kombinasi berbagai faktor. Orang mulai membentuk kerangka etis sejak anak-anak untuk merespon persepsi mereka terhadap perilaku orang tua mereka dan orang dewasa lain yang berhubungan dengan mereka. Saat anak-anak tumbuh dan masuk sekolah, mereka dipengaruhi teman-teman yang berinteraksi dengan mereka di kelas dan tempat bermain. Kejadian setiap hari mendorong mereka untuk melakukan pilihan moral

2. Etika Dalam Konteks Lintas Budaya dan Internasional, digambarkan dengan; bagaimana organisasi memperlakukan karyawan, bagaimana karyawan memperlakukan organisasi dan bagaimana organisasi dan karyawan memperlakukan agen ekonomi lainnya

3. Tanggung jawab sosial adalah kumpulan kewajiban organisasi untuk melindungi dan memajukan masyarakat dimana organisasi bekerja. Kompleksitas bagi manajer bisnis internasional adalah jelas yaitu kesinambungan yang ideal anara tanggung jawab social secara global terhadap kondisi local yang mungkin memaksa perbedaan pendekatan dengan di neagra- negara yang berbeda – beda dimana perusahaan tersebut melakukan bisnis.

4. Mengelola Tanggung Jawab Sosial Lintas Batas, dalam hal pengelolaan tanggung jawab, bisnis biasanya membuat beberapa usaha aktif untuk mengatasi tanggung jawab social. Perusahaan akan mengadopsi satu dari empat pendekatan berbeda terhadap tanggung jawab social, antara lain: Pendekatan terhadap tanggung jawab social, Mengelola kesesuaian terhadap peraturan, Dimensi informal tanggung jawab social dan Mengevaluasi tanggung jawab sosial.

DAFTAR PUSTAKA
Hellriegel.D., Jackson.S.E., Slocum.J.W., 2002, Management A Competency-Based Approach, SouthWestern, 9th Edition, Ohio
McShane.S.L and Von Glinow.M.A., 2003, Organizational Behavior; Emerging Realities for the Workplace Revolution, McGraw-Hill Irwin, New York
Wild, John J, Wild, Kenneth L, Han, Jerry C, 2006, Third Edition, International Business; The Challenges Of Globalization, Pearson Education Inc. Upper Saddle River, New Jersey,07458.
Griffin, Ricky W, and Pustay, Michael W, 2005, Internasional Bussines ; Fourth edition, Pearson Education Inc. Upper Saddle River, New Jersey,07458.

No comments:

Post a Comment