Pembagian Air Berdasarkan Analisis

Air merupakan sumber kehidupan dan sangat penting bagi kehidupan manusia. Didalam tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air, tubuh orang dewasa sekitar 55-60% dari berat badan merupakan air, sedangkan anak-anak sekitar 65 % dan bayi sekitar 80%. Kebutuhan manusia akan air sangat kompleks, antara lain untuk minum, masak, mandi, mencuci dan sebagainya. Dengan demikian untuk kelangsungan hidup, air harus tersedia dalam jumlah yang cukup dan berkualitas yang memadai (Yayan Sunarya, 2001).

Air sangat penting bagi kehidupan, baik manusia, hewan maupun tumbuhan. Seluruh proses metabolisme dalam tubuh makhluk hidup berlangsung dalam media air. air dalam kehidupan sehari-hari digunakan untuk berbagai keperluan seperti keperluan rumah tangga, pertanian, transportasi bahkan sampai industri (Darmono, 2001).

Air sebagai pelarut universal, memiliki kemampuan untuk melarutkan berbagai zat, mulai fasa gas dari udara, fasa cair dari berbagai larutan, fasa padat dan juga mikroorganisme. Oleh karena itu air banyak sekali mengandung berbagai zat terlarut maupun tidal terlarut, sehingga air sangat sukar diperoleh dalam keadaan murni. Apabila kandungan berbagai zat tersebut tidak menggangu kesehatan manusia, maka air dianggap bersih. Air dikatakan tercemar apabila terdapat gangguan terhadap kualitas air, dimana kandungan berbagai zat sudah melebihi ambang batas. Ambang batas kadar zat dalam air berbeda-beda untuk jenis air sesuai perutukkannya. Misalnya kadar zat untuk air minum berbeda ambang batasnya dengan kadar suatu zat untuk industri. Hal ini telah diputuskan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Melalui penyediaan air bersih baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya di suatu daerah, maka penyebaran penyakit menular dalam hal ini adalah penyakit perut diharapkan bisa ditekan seminimal mungkin. Penurunan penyakit perut ini didasarkan atas pertimbangan bahwa air merupakan salah satu mata rantai penularan penyakit perut. Agar seseorang menjadi tetap sehat sangat dipengaruhi oleh adanya kontak manusia tersebut dengan makanan dan minuman. Air adalah salah satu di antara pembawa penyakit yang berasal dari tinja untuk sampai kepada manusia. Supaya air yang masuk kedalam baik berupa minuman maupun makanan tidak menyebabkan atau merupakan pembawa bibit penyakit, maka pengolahan air baik berasal dari sumber, jaringan transmisi atau distribusi adalah mutlak diperlukan untuk mencegah terjadinya kontak antara kotoran sebagai sumber penyakit dengan air yang sangat diperlukan (Sutrisno, 2004). Analisis penentuan kualitas air sangat penting. Analisis kualitas yang sebenarnya harus melalui analisis laboratorium agar semua komponen yang terdapat di dalam air dapat diketahui dengan jelas. Untuk mengetahui kualitas air dengan tepat maka analisis dapat dilakukan melalui analisis kimia dan analisis toksisitas yang bertujuan untuk mengetahui tingkat ketercemaran air saja. Analisis kimia dilakukan untuk mengetahui zat kimia atau jenis zat kimia  di dalam air secara umum untuk mengetahui kehadiran senyawa spesifik yang menyebabkan bahaya di dalam air (Situmorang, 2007).

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907/Menkes/SK/VII/2002 Tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum, menyatakan bahwa suhu air yang layak untuk dikonsumsi adalah suhu udara ± 3ºC, maksudnya adalah suhu air harus lebih besar dari suhu udara sekitar 1-3 ºC. Suhu udara air sampel yang diuji sekitar 27-28 ºC, sedangkan suhu udara saat pengukuran sekitar 25-26 ºC. Nilai suhu tersebut, sesuai dengan standar baku mutu Menteri Kesehatan.

Berdasarkan Keputuasan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907/Menkes/SK/VII/2002 Tentang syart-syarat dan pengawasan kualitas air minum, menyatakan bahwa pH air yang layak untuk dikonsumsi adalah sekitar pH 6,5-8,5. Nilai pH yang sedikit asam ini bisa disebabkan jenis tanah dan batuan di lokasi batuan banyak mengandung kapur dan batuan karbonat, sehingga akan menyebabkan terbentuknya asam karbonat sehingga pH tanah dan air sumber bersifat asam.




Pembagian Air Berdasarkan Analisis
Berdasarkan analisis air maka air digolongkan menjadi 3 (tiga), yaitu:

a. Air kotor/air tercemar
Air yang bercampur dengan satu atau berbagai campuran hasil buangan disebut air kotor/tercemar.

b. Air bersih
Air yang sudah terpenuhi syarat fisik, kimia, namun bakteriologinya belum terpenuhi. Air bersih ini diperoleh dari sumur gali, sumur bor, air hujan, air sumber yang dari mata air.

c. Air minum
Air minum ialah air yang sudah terpenuhi sifat fisik, kimia, maupun bakteriologi serta level kontaminasi maksimum (LKM). Level kontaminasi maksimum meliputi kekeruhan, kandungan zat kimia organik/anorganik, dan jumlah bakteri coliform.

No comments:

Post a Comment