Terdapat 6 (enam) fase atau langkah utama dalam pembelajaran kooperatif ( Arends dalam Muslich, 2007). Pembelajaran dimulai dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan motivasi siswa untuk belajar. Fase ini diikuti siswa dengan penyajian informasi, sering dalam bentuk teks bukan verbal. Selanjutnya siswa dikelimpokkan ke dalam tim-tim belajar. Tahap ini diikuti bimbingan guru pada saat siswa bekerja sama menyelesaikan tugas mereka. Fase terakhir yaitu penyajian hasil akhir kerja kelompok dan mengetes apa yang mereka pelajari, serta memberi penghargaan terhadap usaha-usaha kelompok maupun individu. Keenam fase pembelajaran kooperatif dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1
Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif
FASE
|
KEGIATAN GURU
|
Fase 1:
Menyampaian tujuan dan memotivasi siswa
|
Guru menyampaian semua tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar
|
Fase 2: Menyajikan informasi
|
Guru menyajikan informasi kepada siswa baik
dengan peragaan (demontrasi) atau teks
|
Fase 3:
Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar
|
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya
membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan
perubahan yang efisien
|
Fase 4: Membantu kerja kelompok
|
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada
saat mereka mengerjakan tugas
|
Fase 5: Mengetes materi
|
Guru mengetes materi pelajaran atau kelompok
menyajikan hasil-hasil pekerjaan mereka
|
Fase 6: Memberikan penghargaan
|
Guru memberikan cara-cara untuk menghargai baik
upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok
|
Keterampilan Dalam Pembelajaran Kooperatif
Dalam pembelajaran kooperatif tidak hanya mempelajari materi saja, tetapi siswa juga harus mempelajari keterampilan khusus yang disebut keterampilan kooperatif. Keterampilan kooperatif ini berfungsi untuk melancarkan hubungan kerja dan tugas. Peranan hubungan kerja dapat dibangun dengan membagi tugas anggota selama kegiatan. Menurut Lundgren (dalam Muslich, 2007) keterampilan kooperatif yang meliputi keterampilan sebagai berikut:
1. Keterampilan tingkat awal
Menggunakan kesepakatan, menghargai kontribusi, mengambil giliran dan membagi tugas, berada dalam kelompok, berada dalam tugas, mendorong partisifasi, mengundang orang lain, menyelesaikan tugas pada waktunya, menghormati perbedaan individu.
2. Keterampilan tingkat menengah
Keterampilan tingkat menengah meliputi menunjukkan penghargaan dan simpati, mengungkapkan ketidaksetujuan dengan cara dapat diterima, mendengarkan dengan aktif, bertanya, membuat rangkuman, menafsirkan, mengatur dan mengorganisasi serta mengurangi ketegangan.
3. Keterampilan tingkat akhir
Keterampilan tingkat akhir meliputi mengelaborasi, memeriksa dengan cermat menanyakan kebenaran, menetapkan tujuan dan berkompromi
Lingkungan Belajar dan Sistem Manajemen Dalam Pemebelajaran Kooperatif
Lingkungan belajar untuk pembelajaran kooperatif dicirikan oleh proses demokrasi dan peran aktif siswa dalam menentukan apa yang harus dipelajari dan bagaimana mempelajarinya. Guru menetapkan suatu struktur tingkat tinggi dalam pembentukan kelompok dan mendefinisikan semua prosedur, namun siswa diberi kebebasan dalam mengendalikan dari waktu ke waktu di dalam kelompok. Agar pelajaran dengan pembelajaran kooperatif sukses, materi pelajaran yang lengkap harus tersedia di ruang guru atau perpustakaan atau pusat media. Keberhasilan juga menghendaki syarat – syarat dari menjauhkan kesalahan tradisional yang berhubungan dengan kerja kelompok secara hati-hati mengelola tingkah laku siswa (Muslich, 2007)
No comments:
Post a Comment