TERAPI CAIRAN PERI OPERATIF

TERAPI CAIRAN PERI OPERATIF
A.    Preoperatif
·         Pasien normohidrasi
·         pengganti puasa (DP): 2 ml/kgBB/jam puasa
·         (bedakan dengan kebutuhan cairan per hari (30-35ml/kg/hari))
·         cairan yang digunakan : kristaloid
·         pemberian dibagi dalam 3 jam selama anestesi :
                                    50 % dalam 1 jam pertama
                                    25 % dalam 1 jam kedua
                                    25 % dalam 1 jam ketiga
B. Durante operasi
            - Pemeliharaan: 2 ml/kg/jam
            - Stress operasi:
                                    operasi ringan  : 4 ml/kgBB/jam
                                    operasi sedang : 6 ml/kgBB/jam
                                    operasi berat    : 8 ml/kgBB/jam
           
Perdarahan :
                        hitung EBV
                        jika perdarahan
                        10% EBV        berikan kristaloid substitusi dengan
                                                perbandingan 1 : 2-4ml cairan
                        10% kedua      berikan koloid 1 : 1 ml cairan
                        > 20 % EBV   berikan darah 1 : 1 ml darah





Contoh :
Pria BB 50 kg
            à EBV 50 X 70 ml = 3500 ml
            maka jika perdarahan 800 ml digantikan dengan
            10% pertama (350 ml) à kristaloid 700-1400 ml
            10% kedua (350 ml) à koloid 350 ml
            100 ml à darah 100 ml

 








Pada anak dan bayi
Pemeliharaan:
            10 kg pertama                         4 ml/kgBB/jam
            10 kg kedua                2 ml/kgBB/jam
            Kg selanjutnya            1 ml/kgBB/jam
            bedakan dengan kebutuhan per hari :
Defisit puasa (DP): cairan pemeliharaan x jam puasa
Stress operasi :
            Ringan             : 2 ml/kgBB/jam
            Sedang                        : 4 ml/kgBB/jam
            Berat                           : 6 ml/kgBB/jam

C. Pasca operasi
Terapi cairan pasca bedah ditujukan untuk :
a.       Memenuhi kebutuhan air, elektrolit, nutrisi
b.      Mengganti kehilangan cairan pada masa paska bedah (cairan lambung, febris)
c.       Melanjutkan penggantian defisit pre operatif dan durante operatif
d.      Koreksi gangguan keseimbangan karena terapi cairan
Pada penderita pasca operasi nutrisi diberikan bertahap (start low go slow).
Penderita pasca operasi yang tidak mendapat nutrisi sama sekali akan kehilangan protein 75-125 gr/hari à Hipoalbuminemia à edema jaringan, infeksi, dehisensi luka operasi, penurunan enzym pencernaan

1.      Pasien tidak puasa post operasi.
a.    Kebutuhan cairan (air) post operasi.
§  Anak
BB 0-10 kg             1000 cc / 24 jam
BB 10-20 kg           1000 cc + 50 cc tiap > 1 kg
BB > 20 kg             1500 cc + 20 cc tiap > 1 kg
§  Dewasa
50 cc / kgbb/ 24 jam.
b.    Kebutuhan elektrolit anak dan dewasa
Na+      2-4 mEq / kgbb
K+        1-2 mEq / kgbb
c.    Kebutuhan kalori basal
§  Dewasa
BB (kg) x 20-30
§  Anak berdasarkan umur
Umur (tahun)
Kcal / kgbb / hari
< 1
80-95
1-3
75-90
4-6
65-75
7-10
55-75
11-18
45-55

2.      Pasien tidak puasa post operasi.
Pada pasien post op yang tidak puasa, pemberian cairan diberikan berupa cairan maintenance selama di ruang pulih sadar (RR). Apabila keluhan mual, muntah dan bising usus sudah ada maka pasien dicoba untuk minum sedikit-sedikit.
Setelah kondisi baik dan cairan peroral adekuat sesuai kebutuhan, maka secara perlahan pemberian cairan maintenance parenteral dikurangi. Apabila sudah cukup cairan hanya diberikan lewat oral saja.

Rumus Darrow
BB (kg)
Cairan (ml)
0-3
95
3-10
105
10-15
85
15-25
65
>25
50
Tetesan infus: Mikro: BBx darrow /96
Makro: BB x darrow/24

Melihat tanda-tanda pada pasien disesuaikan dengan prosentase EBV yang hilang:
TANDANYA
Tensi systole
120 mmhg
100 mmhg
< 90 mmhg
< 60-70 mmhg
Nadi
80 x/mnt
100 x/mnt
> 120 x/mnt
> 140 x/mnt
Perfusi
Hangat
Pucat
Dingin
Basah
Estimasi perdarahan
Minimal
600 ml
1200 ml
2100 ml
Estimasi infus
Minimal
1-2 liter
2-4 liter
4-8 liter

Melihat tanda klinis dan sesuaikan dengan prosentase defisit.
Tanda
Ringan
Sedang
Berat
Defisit
3-5 % dari BB
6-8 % dari BB
10 % dari BB
Hemodinamik
- Tachycardia
-      Tachycardia
-      Hipotensi ortostatik
-      Nadi lemah
-      Vena kolaps
-   Tachycardia.
-   Cyanosis.
-   Nadi sulit diraba
-   Akral dingin.
Jaringan
-    Mukosa lidah kering
-    Turgor kulit normal
-      Lidah lunak
-      Keriput
-      Turgor menurun
-   Atonia, mata cowong
-   Turgor sangat menurun
Urine
-    Pekat
-      Pekat, produksi / jumlah  menurun
-   oligouria
SSP
Tak ada kelainan
-      Apatis
-   Sangat menurun / coma

Problem puasa
a.       Pada keadaan normal kehilangan cairan berupa
v  Insesible water losses (IWL)
v  Sensible water losses (SWL)
Pada orang dewasa kehilangan ± 2250 cc yang terdiri atas
1)      IWL 700 ml / 24 jam
(suhu lingkungan 25 oC kelembaban 50-60 %, suhu badan 36-37 oC).
2)      SWL
Urine 1 cc / kgbb / jam (24 cc / kg / bb / 24 jam)
b.      Kebutuhan elektrolit tidak terpenuhi
Kebutuhan normal:     Na+ 2-4 mEq / kgbb / 24 jam
K+ 1-2 eEq / kgbb / 24 jam
c.       Kebutuhan kalori tidak terpenuhi
Kebutuhan normal: 25 Kcal / kgbb / jam
d.      Pada operasi elektif yang dipuasakan, penggantian cairan hanya untuk maintenance saja
e.       Pemberian cairan pre operasi adalah untuk mengganti bila ada
1)      Kehilangan cairan akibat puasa.
2)      Kehilangan cairan akibat perdarahan.
3)      Kehilangan cairan akibat dehidrasi.
f.       Pemberian darah pre operasi di dasarkan atas pertimbangan yang matang dan apabila perlu dilakukan pemeriksaan darah lebih dahulu.
Cairan pengganti
-       Kristaloid                2-4 kali dari jumlah perdarahan.
-       Koloid                    1 kali dari jumlah perdarahan
-       Darah (WB)            1 kali dari jumlah perdarahan

No comments:

Post a Comment